Tuesday, April 15, 2008


Kelaparan dan kurang gizi menjadi ancaman nomor satu bagi kelangsungan hidup anak-anak diseluruh dunia, melebihi AIDS, Malaria dan TBC. Data FAO tahun 2006 menyebutkan ada 854 juta orang didunia menderita kelaparan kronis dan 820 juta diantaranya ada di negara berkembang. Dari jumlah tersebut lebih kurang 350 – 450 juta atau lebih dari 50 persen adalah anak-anak, 13 juta diantaranya ada di Indonesia.

Sumber dari WHO menyebutkan kelaparan dan kurang gizi menyebabkan angka kematian tertinggi diseluruh dunia. Sedikitnya 17.289 nyawa anak-anak melayang setiap hari karena sebab kelaparan dan kurang gizi, diikuti oleh AIDS yang merenggut 8.500 nyawa, TBC 5.556 nyawa dan Malaria 2.778 nyawa setiap harinya.

Dengan jumlah penduduk 222 juta jiwa, tingkat kemiskinan Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan masa sebelum krisis 1998. Namun secara keseluruhan persediaan pangan rumah tangga telah menunjukkan perbaikan. Kecuali untuk beberapa daerah khususnya Indonesia bagian timur yang secara structural kurang kuat. Tingkat kekurangan gizi masih tinggi bahkan terus meningkat untuk anak-anak dibawah 5 tahun.

Kekurangan gizi dan kemiskinan tidak hanya menutup kesempatan untuk mendapatkan pendidikan tetapi juga membatasi kemampuan belajar anak-anak. Kurang gizi sangat mempengaruhi daya tahan tubuh dan memperbesar resiko terhadap penyakit seperti TBC yang hingga saat ini jumlah penderita TBC di Indonesia masih menduduki ranking 3 dunia.

Kelaparan dan gizi buruk

Seringkali kita melihat bahwa kasus kelaparan dan gizi buruk melanda negara Indonesia. Tdak meratanya perekonomian di Indonesia merupakan salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut. Sungguh hal itu sangat ironis dengan negara Indonesia yang terkenal akan kekeyaan alamnya. Kasus gizi buruk lebih sering menimpa balita daripada orang dewasa. Orang tua si balita seringkali hanya berdiam diri melihat kondisi anaknya karena keterbatasan biaya dan kondisi ekonomi yang buruk.
Apabila kita cermati lebih lanjut kasus gizi buruk dan kelaparan bayak menimpa balita di pulau-pulau yang tertinggal atau kurang maju. Seperti di Papua, Irian Jaya dan sekitarnya. Hal ini menunjukkan kurang mampunya pemerintah dalam meningkatkan perekonomian masyarakatnya yang ada di pelosok.
Namun kita tak bisa sepenuhya menyalahkan pemerintah dalam hal ini. Kita juga harus berpartisipasi dalam mengatasi kasus kelaparan dan gizi buruk ini. Dan masalah ini membuat kita peka terhadap lingkungan sekitar. Semoga kasus gizi buruk tidak terulang lg di negara tercinta kita ini.

Saturday, March 24, 2007

WeLcoMe

hAi......baru BuAt Neeh..........

BuAt YAng baRu LiaT BloGku JangaN Lupa bUaT iSi ComMenT Ya


ThX BefOre

K_moe Pengunjung Ke-

Get free counter at Cgi2yoU.com

Kelaparan dan gizi buruk-

Hot News

Archives


Free shoutbox @ ShoutMix